Scroll Untuk Membaca Artikel
Kesehatan

Kosmetik ilegal Marak di Banjarmasin, Peringatan Buat Kaum Hawa Banua

×

Kosmetik ilegal Marak di Banjarmasin, Peringatan Buat Kaum Hawa Banua

Sebarkan artikel ini
Fotor 152052626160063

BANJARMASIN, Limadetik.com – Tampil cantik menjadi dambaan kaum hawa. Berbagai cara pun dilakukannya, mulai dari mengolesi anggota tubuh dan wajah dengan krim, bedak hingga lipstik berbagai merk. Kamis, (8/3/2018).

Bahkan yang berkantong tebal bisa melakukannya dengan cara yang lebih instan, yaitu melakukan suntik maupun operasi.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Namun, kebanyakan para perempuan ini tidak menyadari akan resiko dari kosmetik yang mengandung unsur kimia, terlebih tidak memiliki izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Di Kalimantan Selatan, tepatnya di kota Banjarmasin sendiri, para kaum hawa ini sepatutnya merasa was-was. Hal ini disebabkan ditemukannya banyak kosmetik illegal yang kini marak dijual di pasaran dengan harga menggiurkan.

Berdasarkan penelusuran Limadetik.com beberapa kosmetik produk industri rumahan bebas diperjual belikan. Kosmetik polosan (tanpa pita cukai) ini bahkan menjanjikan hal yang fantastis, bisa memutihkan wajah dalam tempo beberapa hari setelah penggunaan.

Tapi setiap pilihan ada risikonya. Maklum tak sedikit dari alat-alat kecantikan itu justru dibuat dari bahan kimia yang mengandung bahan berbahaya. Banyak kaum hawa akhirnya menjadi korban, pada beberapa kasus yang ditemui korban justru mendapatkan wajah rusak dan perlu tindakan medis serius.

Ulfatun munawarah, salah seorang warga yang punya pengalaman kurang menyenangkan akibat salah memilih kosmetik. Berdasarkan pengakuannya, ia sempat menggunakan salah satu produk kosmetik yang dibelinya melakui online. Harga yang ditawarkannyapun terbilang murah. Hanya Rp. 75.000 satu set, meliputi pelembab/krim siang malam.

“Namun saat saya pakai, di wajah terasa panas dan kulit mulai memerah. Bahkan lama kelamaan terkelupas dan perih,” turur mahasiswi UMB Banjarmasin itu.

Dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan dr. Lilik Liana mengatakan, masyarakat kerap terpesona dengan hasil yang diberikan. Asal bisa berkulit putih dan mulus dalam waktu singkat, masyarakat tidak keberatan menggunakan formula (zat yang terkandung dalam kosmetik) yang membuat wajah merah dan perih. Kedua reaksi itu bahkan disimpulkan sebagai dampak dari formula yang tengah bekerja.

“Padahal, formula yang benar tidak membuat kulit merah dan perih. Formula tersebut bahkan menjaga kulit tetap sehat dengan berbagai zat yang terkandung,” tutur pemilik klinik kecantikan Dokter L di Jalan Gatot Subroto.

Maraknya peredaran kosmetik ilegal yang dapat membahayakan konsumen ini terlihat dari banyaknya kasus yang berhasil di ungkap oleh kepolisian. Seperti penangkapan oleh Subdit I Diskrimsus polda Kalsel terhadap Syaifullah warga Jl. Pramuka, Banjarmasin Timur yang beromzet Rp. 10 juta perbulan pada Maret 2018. (ed/yd)

× How can I help you?