Scroll Untuk Membaca Artikel
Daerah

Mahasiswa PMM UMM Membantu Strategi Pemasaran Pada UMKM Sabun Desa Oro-oro Ombo Kota Batu

×

Mahasiswa PMM UMM Membantu Strategi Pemasaran Pada UMKM Sabun Desa Oro-oro Ombo Kota Batu

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa PMM UMM Membantu Strategi Pemasaran Pada UMKM Sabun Desa Oro-oro Ombo Kota Batu
Mahasiswa PMM UMM Kelompok 10 Gelombang 8 promosikan hasil UMKM di Desa Oro-oro Ombo Kota Batu

Mahasiswa PMM UMM Membantu Strategi Pemasaran Pada UMKM Sabun Desa Oro-oro Ombo Kota Batu

LIMADETIK.COM, KOTA BATU – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di Universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada Masyarakat.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 10 gelombang 8 pada tanggal 19 Januari – 19 Februari. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan hal-hal dan kegiatan positif kepada para Masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Anggota kelompok tersebut terdiri dari Handiyah Dwi Sukmawati, Adesta Etvitria, Lela Nur Masytah, Akhmad Rasyid Majid, dan Mellysia Dwi Rahayu, yang berasal dari program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta dibimbing oleh Chalimatuz Sa’diyah, SE.,MM. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

“Usaha yang kami amati yaitu UMKM sabun milik Ibu-ibu PKK desa Oro-Oro Ombo Kota Batu. Sebelumnya kami kelompok 10 gelombang 8 meminta izin dan kesediaan ibu Yayuk selaku ketua pokja 3 PKK untuk dapat menjelaskan dan praktek pembuatan sabun. Karena beliau mengatakan biasanya kegiatan ini dilakukan saat ada pameran produk yang diselenggarakan desa Oro-Oro Ombo” kata koordinator kelompok, Handiyah Dwi Sukmawati, Sabtu (24/2/2024).

Sebelum proses pembuatan sabun tersebut kelompok 10 gelombang 8 menjelaskan mengenai bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan untuk proses pembuatan. Bahan paling penting dalam pembuatan sabun ini adalah eco enzyme, Ekoenzim merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia.

“Manfaat ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek rumah kaca. Eco enzyme ditemukan sebagai upaya untuk mengurangi dan mengolah sisa organik yang selama ini dibuang dan dianggap mengotori lingkungan rumah padahal dapat dimanfaatkan untuk pembersih rumah dan kesehatan” terang Handiyah Dwi Sukmawati.

Menurut Handiyah, eco-enzyme dapat mengurangi dampak limbah makanan, mengurangi penggunaan bahan kimia, dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Sampah organik yang menumpuk di rumah-rumah menimbulkan bau yang tidak sedap pada lingkungan rumah. Sampah buah dan sayuran dapat diolah menjadi eco enzyme, daripada dibuang begitu saja.

“Dari penemuan eco enzyme ini kami membuat sebuah inovasi yang dapat memanfaatan larutan eco friendly tersebut. Karena kandungannya, eco enzyme memiliki banyak cara untuk membantu siklus alam seperti memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah dan juga membersihkan air yang tercemar. Selain itu bisa juga ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga seperti shampoo, pencuci piring, deterjen, dll. Pembersih enzim ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan” paparnya.

Handiyah mengatakan, Ibu-ibu PKK membuat sabun batang organik berbahan dasar eco enzyme karena tidak hanya aman bagi lingkungan, juga dapat mengurangi problematika limbah sampah organik rumah tangga. Secara umum, sampah buah dan sayuran dapat ditemukan di lingkungan rumah tangga. Tujuan kreasi ini adalah untuk memberikan alternatif penggunaan sabun organik yang ramah lingkungan.

Beberapa manfaat dari inovasi ini adalah dapat mengurangi limbah organik pada rumah tangga. Sampah yang tadinya tidak bermanfaat dapat dimanfaatkan menjadi lebih baik dari segi kesehatan, segi kehidupan, dan segi lingkungan. Dengan adanya inovasi ini ditujukan mampu mengurangi pencemaran seperti menghilangkan bau serta racun dalam udara, mengurangi gas metana yang dikeluarkan dari sampah organik, dan proses fermentasinya menghasilkan gas O3 yang dapat mengurangi efek rumah kaca.

Proses pembuatannya yakni pertama melarutkan soda api dalam air di wadah sampai larut berwarna putih tidak lupa menggunakan sarung tangan. Kedua menyiapkan eco enzyme untuk dicampur dengan minyak dan soda api yang sudah larut. Ketiga meyiapkan 1 cup minyak goreng. Keempat mencampur semua bahan dalam wadah dapat dilakukan dengan mixer atau alat pengaduk lainnya agar cepat tercampur.

Terakhir setelah semua bahan tercampur diletakkan pada cetakan sabun yang telah disiapkan, dan ditunggu selama 1 hari agar mendapat hasil yang baik. Selain memproduksi sabun untuk badan dan sabun muka yang berwujud padat.

“Ibu Yayuk mengatakan kepada kami, bahwa mereka juga membuat sabun cuci piring. Untuk harga sabun padat adalah Rp. 20.000 per pcs. Untuk promosinya sendiri beliau mengatakan sabun dijualbelikan saat ada pameran produk di desa karena itu menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan dan menjual sabun yang diproduksi” terangnya.

Promosi juga dilakukan lewat media sosial WhatsApp. Tetapi terdapat kekurangan pada label produk untuk sabun muka belum dibuat, oleh karena itu kelompok 10 gelombang 8 izin membuat dan berkonsultasi dengan Ibu-ibu PKK desa Oro-Oro Ombo Kota Batu, agar produk dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim telah membuat logo untuk packaging sabun antiseptik eco-enzyme sebagai identitas dan membuat penampilan packaging lebih menarik.

“Berdasarkan hasil kegiatan bisa diketahui bahwa eco enzyme dapat digunakan sebagai bahan pendukung yang meningkatkan nilai dan kualitas produk sabun antiseptik. Hasil pengembangan eco enzyme sebagai bahan baku sabun antiseptik juga mendapat respon yang sangat baik oleh masyarakat. Sebanyak 70% responden berpendapat bahwa kualitas sabun antiseptik sangat bagus” tandasnya

Dikatakan, setelah semua program kerja terselesaikan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penutupan PMM dengan memberikan cinderamata kepada Kepala Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu. Kelancaran kegiatan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan serta kesempatan yang telah diberikan oleh pihak pemilik usaha “Tempe Rete” dan Ibu-ibu PKK Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu Provinsi Jawa Timur.

“Dengan diadakannya kegiatan PMM ini diharapkan dapat menerima dan memberikan edukasi mengenai pentingnya mempunyai strategi pemasaran yang baik dan kegiatan promosi yang baik untuk keberlangsungan usaha yang dijalankan” pungkasnya.

× How can I help you?