Scroll Untuk Membaca Artikel

Tantangan Pembelajaran di Masa New Normal

×

Tantangan Pembelajaran di Masa New Normal

Sebarkan artikel ini
IMG 20200621 WA0018

Limadetik.com — Proses belajar mengajar di masa new normal memiliki manfaat besar tetapi sekaligus terdapat tantangan yang kompleks. Asumsi pendidikan saat ini diubah menjadi belajar, tidak hanya di lembaga pendidikan tetapi dimana pun dapat terjadi di rumah, di toko, sawah, dan lainnya. Proses perubahan itulah menjadi tantangan.

Hal itu terungkap pada Webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) Wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik (SSG), Sabtu (20/6/2020). Webinar yang dibuka Ketua IKA UM SSG, Dr. Fatkul Anam, M.Si. itu menghadirkan sejumlah pakar pendidikan.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Diantaranya Rektor UM Prof.DR H. Rofi’uddin, M.Pd, Ketua Umum IKA UM Prof.Dr.H.Suparno, Guru Besar UM dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Malang, Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bapak Ramliyanto, SP. MP dan Kepala SMPN 1 Sidoarjo, Dr. Hartoyo, M.Pd.

“Saat ini kita dalam proses pencarian menuju kondisi baru yang tidak sama sebelum pandemi covid-19 dan ini harus dimiliki agar ada kebiasaan baru. Dalam pendidikan misalnya, harus terikat protokol covid, bertahap, lintas sektoral, sementara, cepat berubah, tidak tentu, fleksibel, kondisional dan permisif,” ungkap Prof Suparno.

Tetapi sesungguhnya proses perubahan ini sudah diprediksi semua pihak yakni era revolusi industri dan digitalisasi 4.0 “Proyeksi kami tahun ini di Jatim mencapai 10 persen, tapi dengan kondisi pandemi ini sudah 80 persen masuk digitalisasi,” ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bapak Ramliyanto, SP. MP.

Menurut Ramliyanto, proses perubahan minside pendidikan menjadi belajar yaitu dari lembaga pendidikan ke belajar dimana saja memang ditemui tantangan. Karena itu Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus memetakan dan mencari solusi.

Diantaranya memberikan bantuan kepada anak tidak mampu dengan mensupport pembelian kuota, mengintensifkan komunikasi antara guru dan orangtua siswa yang tidak terbiasa dengan pembelajaran daring. “Karena tidak semua orangtua mengerti dunia maya,” katanya.

Demikian juga dengan hambatan jaringan telekomunikasi, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak sudah meminta BUMN agar mengatasi keterbatasan jaringan. “Dan dalam waktu dekat akan dibagikan platform digital, sehingga semua pihak bisa masuk seperti guru, orangtua, siswa,” tuturnya.

Dalam perubahan proses belajar secara daring masa pandemi covid ini ternyata sudah mulai diterima orangtua siswa. Guru Besar UM dan Ketua DewanPendidikan Kota Malang, Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si, melakukan penelitian pada orangtua siswa. Hasilnya 94 persen menyetujui proses pembelajaran tanpa tatap muka.

“Para orangtua menyatakan siap membantu guru menuntaskan materi, pembiasaan pendidikan karakter, penguatan pendidikan karakter dan peningkatan keterampilan/psikomotorik,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Sidoarjo, Dr. Hartoyo,M.Pd. selain menekankan kompetensi guru, perencanaan belajar, juga perlu memantau kesukseskan atau keberhasilan. “Pekan penugasan, pantau siswa belajar dan konsultasi siswa/ortu,” ujarnya.

Penyesuaian pembelajaran di masa new normal ini menurut Rektor UM Prof.DR H Rofi’uddin, M.Pd berlaku di segala jenjanjang pendidikan, termasuk UM. Ia mengapresiasi penyelenggaraan Webinar yang diselenggarakan IKA UM SSG ini sebagai bentuk sumbangsih bagi dunia pendidikan di masa new normal. “Ibaratnya layanan purna jual, IKA UM memperkuat para alumninya berkiprah dan bermanfaat di segala sektor,” ujarnya. (*)

× How can I help you?