Headline News

Anggota Legislator Sumenep Sebut PT Sumekar Belum ada Kepastian Terus atau Tidak

×

Anggota Legislator Sumenep Sebut PT Sumekar Belum ada Kepastian Terus atau Tidak

Sebarkan artikel ini
Anggota Legislator Sumenep Sebut PT Sumekar Belum ada Kepastian Terus atau Tidak
FOTO: M.Muhri, Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep

Anggota Legislator Sumenep Sebut PT Sumekar Belum ada Kepastian Terus atau Tidak

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Anggota legislator Sumenep M.Muhri menyebutkan persoalan PT Sumekar untuk penambahan modal masih belum ada kepastian antar lanjut atau tidak, mengingat dalam diskusi masih belum meyakinkan.

“Kita sudah dua kali diskusi terkait penambahan modal yang diminta atau diajukan oleh PT Sumekar, tapi masih belum bisa meyakinkan kita (Anggota Komisi III). Sehingga kami juga harus berpikir ulang” kata M.Muhri, anggota Komisi III DPRD Sumenep, Senin (31/7/2023).

Menurut Muhri, sejauh ini pihaknya harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, sebab dikuatirkan perjalanan PT Sumekar ke depan masih tetap jalan di tempat dan tidak akan ada perubahan.

“Karena menurut yang kita tahu sejauh ini BUMD (PT Sumekar) ini tidak pernah ada perkembangannya sama sekali, mana ada masuk ke PAD kita, tidak ada kan, nah sekarang mau minta disuntik dana lagi sebesar 5 miliar, ini besar loh” ungkapnya.

Itu karenanya lanjut Muhri, pihaknya hingga kini masih menunggu hal apa yang bisa dilakukan PT Sumekar untuk meyakinkan dirinya bersama anggota Komisi III DPRD Sumenep lainnya.

“Kalau memang PT Sumekar bisa meyakinkan kita, tentu itu juga akan menjadi pertimbangan kita, apakah permintaan nya (PT Sumekar) sesuai dengan apa yang diharapkan atau justru sebaliknya nanti malah akan kembali lagi merugi. Inilah yang menjadi kekuatiran kita bersama” terangnya.

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep itu menegaskan, jika nanti dalam diskusi berikutnya, PT Sumekar masih juga belum bisa meyakinkan komisi III DPRD Sumenep, maka pihaknya akan mengambil langkah untuk mengambil keputusan. Sehingga, tidak lagi menjadi beban bagi daerah.

“Kami kalau melihat secara utuh persoalan PT Sumekar ini kan cukup komplit, dari permohonan penambahan anggaran 5 miliar itu katanya akan dijadikan biaya operasional, tapi disisi lain bagaimana nasib karyawannya yang infonya lama banyak yang dibayar, ini yang justru menjadi kekuatiran kita sehingga kami berfikir akan lebih baik dibubarkan saja” paparnya.

Terakhir mantan Ketua GP Ansor Sumenep itu juga menyinggung adanya info yang beredar bahwa KM DBS III saat hendak mengantarkan peserta Gowes Oxigen ke pulau Giliiyang mengalami kandas dan gangguan pada mesin, tentu menandakan kurang layak untuk diteruskan.

“Kabar yang saya terima kandas dan mogok sampai 3 jam, jadi kita berfikir kalau sudah seperti, berarti tidak layak untuk diteruskan” pungkasnya.