Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Harga Tembakau Tidak Memihak Petani, Ketua DPRD Sumenp Bilang Begini

×

Harga Tembakau Tidak Memihak Petani, Ketua DPRD Sumenp Bilang Begini

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2018 08 28 at 17.52.56
Ilustrasi

SUMENEP, limadetik.com — Harga tembakau musim ini tidak sesuai dengan harapan para petani yang ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Buktinya, harga tembakau di tingkat petani hanya berkisar Rp 25-35 ribu per kilogram.

Persoalan ini sepertinya mendapat perhatian Ketua DPRD Sumenep sementara KH. Abd. Hamid Ali Munir. Pasalnya, selain harga murah, ditambah banyak tembakau terancam tidak terserap. Dari itu, pihaknya selaku wakil rakyat di parlemen mendesak agar pemerintah mencari solusi.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

“Berdasarkan aduan yang kami terima, saat ini harga tembakau mulai tidak stabil, bahkan banyak yang tidak laku,” katanya, Selasa (17/9/2019).

Politisi senior PKB ini mengungkapkan, bahwa persoalan tersebut tentu merugikan para petani. Karena biaya operasional tanaman tembakau membutuhkan modal yang cukup besar.

“Pemerintah jangan diam. Persoalan ini harus dicarikan solusi. Pemerintah daerah bisa mendatangkan pihak pabrikan ke Sumenep untuk melakukan pembelian. Jangan sampai ada tembakau petani yang tidak terbeli,” tegasnya.

Namun, sambung Hamid, apabila pabrikan sudah tidak membutuhkan tembakau,  pemerintah setempat seharusnya memberi peringatan kepada petani agar tidak melakukan penanaman tembakau. Tapi rupanya tidak demikian. Akhirnya, petani tetap menanam.

“Kalau petani sudah menanam seperti ini, ya pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Apapun caranya, tembakau petani harus terserap,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Arif Firmanto meminta petani tidak panik atas kabar tembakau tidak laku. Sebab, pihak pabrik memastikan akan membeli hasil panen tembakau petani.

“Serapan pabrikan belum mencapai target. Petani bisa langsung menjual ke pabrikan,” katanya.

Berdasarkan data Dispertahortbun, capaian pembelian PT Giri Dipta Sentosa baru menyerap 1.314 ton dari target 2.300 ton. Sementara PT Surya Kahuripan Semesta baru menyerap 274 ton dari rencana target 3.000 ton dikarenakan tersendat dana. Kedua perusahaan ini adalah Perwakilan Gudang Garam.

Kemudian PT Gelora Jaya Sumenep, Perwakilan Wismilak baru menyerap tembakau sebesae 120 ton dari rencana 200 ton. Lalu, PT. Djarum Kudus Gudang yang ada di Pamekasan.

Saat ini kata dia pabrikan masih memperioritaskan tembakau tegal gunung dan gunung. Catatannya, tembakau harus panen tua dan tidak dicampur dengan gula.

“Pabrik masih komitmen akan melakukan pembelian tegal gunung dan gunung. Untuk tembakau sawah masih menunggu giliran dan kebijakan dari pabrikan,” tukasnya.(hoki/yt)

× How can I help you?