Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Mengenal M.S. Arifin, Owner Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip Yogyakarta

×

Mengenal M.S. Arifin, Owner Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
IMG 20191121 WA0175

SUMENEP, limadetik.com — Nama lengkapnya adalah Mohammad Syamsul Arifin. Ia lahir dari keluarga sangat sederhana. Ia tumbuh dan besar di Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep Madura. Ia mengenyam pendidikan formal di SD Negeri Pasongsongan I dan SMP Negeri I Pasongsongan yang lulus pada 1988.

Kendati pendidikannya hanya tamatan SMP, namun ia berhasil lolos menjadi seorang tentara. Sungguh banyak cerita yang mengiringi perjalanan kariernya ketika menjadi prajurit. Sampai akhirnya ia menemukan tambatan hatinya. Saat sekarang dirinya masih aktif sebagai Polisi Militer di Yogyakarta.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Dalam tubuh M.S. Arifin mengalir darah seorang ulama besar dari Pasongsongan Kabupaten Sumenep, yaitu Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin. Beliau adalah tokoh penyebar agama Islam yang sangat disegani di jamannya. Syekh Ali Akbar wafat pada 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Beliau adalah paman Raja Sumenep ke-29, yaitu Raja Bindara Saod (jadi raja sejak 1750 sampai 1762 M).

“Suatu hari saya dan istri terlibat diskusi kecil tentang tujuan hidup. Bagi kami hidup akan sangat berarti dan terasa lengkap kalau bisa membantu orang lain. Berhari-hari kami mencari ide yang bisa membuat orang lain terbantu,” cerita Arifin kepada limadetik.com setengah mengenang awal dimulainya ide mendirikan Komunitas Therapy Banyu Urip. Kamis (21/11/2019).

Sampai akhirnya M.S. Arifin mendapatkan inspirasi, kalau dengan cara membantu orang tidak mampu membiayai pengobatan akan lebih bermakna, apalagi sampai sembuh dari penyakit yang dideritanya, tentu hal ini adalah perilaku mulia. Maka dengan mantap ia memilih jalan ini. Jalan yang membuat masa depan Arifin cerah.

“Awalnya memang terasa berat mengelola komunitas pengobatan alternatif ini. Tapi dengan niat tulus kami merasa terpacu untuk terus berbagi kepada wong cilik, orang yang tidak memiliki dana berobat ke rumah sakit,” kenang Arifin lebih jauh.

Dengan ramuan berbahan herbal yang dikemas menjadi cairan, dan beberapa ramuan lain hasil dari penelitiannya, M.S. Arifin bisa banyak membantu orang lain. Ia terus bersyukur kepada Allah SWT dapat membuka cabang di banyak kota di Indonesia.

Bahkan ada cabang Komunitas Therapy Banyu Urip di luar negeri. Seperti Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Sesuatu yang tak pernah terlintas sebelumnya kalau komunitasnya bisa berkembang sebesar sekarang.

Kendati saat ini Komunitas Therapy Banyu Uripnya sudah besar, Arifin tetap mengadakan bakti sosial berupa pengobatan gratis tiap Sabtu dan Minggu. (Yant Kaiy/yd)

× How can I help you?