Scroll Untuk Membaca Artikel
Artikel

YUK Simak Penanganan Obesitas Pada Anak-Anak

×

YUK Simak Penanganan Obesitas Pada Anak-Anak

Sebarkan artikel ini
YUK Simak Penanganan Obesitas Pada Anak-Anak
Ilistrasi

YUK Simak Penanganan Obesitas Pada Anak-Anak

Oleh : Putri Nabila
Prodi : Ilmu Keolahragaan
Fakultas: Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang

____________________________

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

ARTIKEL – Menurut WHO, obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh yang menimbulkan potensi mengganggu kesehatan. Obesitas pada anak sering kali luput dari perhatian orang tua. Menurut Kementrian Kesehatan satu dari lima anak berumur 5-12 tahun di diagnosis mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Anak-anak yang mengalami obesitas berpotensi akan menimbulkan beberapa gejala dan beragam masalah kesehatan yang akan dibawa sampai ia dewasa kelak. Masalah kesehatan yang muncul antara lain adalah sleep apnea, gangguan perkembangan tulang, atau masalah psikososial. Obesitas pada anak juga berkaitan erat dengan obesitas ketika dewasa yang menimbulkan gejala diabetes dan penyakit jantung.

Ada beberapa tanda obesitas pada anak yang mudah untuk diidentifikasi.

1. Badan lebih gemuk daripada anak yang seusia.
2. Paha dan perut terlihat berlipat-lipat dan berlemak.
3. Kulit lebih gelap di area tertentu, seperti leher.
4. Kecenderungan adanya gangguan pernapasan saat tidur.

Selain tanda-tanda tersebut, anak yang obesitas akan lebih cenderung tidak percaya diri dan mengalami masalah dalam pergaulan sosial.

Penyebab dari anak-anak yang mengalami obesitas tidak hanya dari gaya hidup nya saja yang sering makan dalam porsi besar dan banyak, kurang nya aktivitas fisik, dan makan makanan dengan kalori tinggi, namun juga dilihat dari lingkungan nya.

Lingkungan yang terbatas oleh tempat yang aman dan nyaman untuk berolahraga dan beraktivitas fisik juga bisa jadi penyebab anak-anak mengalami obesitas. Dimana hal ini menunjukan bahwa, lingkungan juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang sang anak.

Penanganan obesitas untuk anak, sama prinsipnya dengan obesitas pada remaja dan dewasa yaitu perubahan pola hidup dan peningkatan aktivitas fisik. Dilihat juga dari ada dan tidaknya kondisi medis yang diderita oleh anak.

Pembatasan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan karbohidrat serta meningkatkan asupan serat dan air. Setidaknya anak disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari dan konsumsi air mineral yang cukup.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan atau diterapkan untuk membatasi asupan kepada anak obesitas :

1. Makan teratur 3 kali sehari.
2. Hindari buah kalori tinggi, mangga atau durian.
3. Ajarkan minum air putih, jauhkan dari soda, minuman perasa, dan susu dengan rasa.
4. Hindari makan makanan cepat saji
5. Hindari memberi makan makanan yang manis terlalu berlebih
6. Ganti susu full cream dengan susu rendah lemak.
 
Lalu untuk menurunkan berat badan anak penderita obesitas, disarankan melakukan aktivitas fisik selama 1 jam setiap harinya. Contoh aktivitas fisik yang dapat dilakukan adalah bersepeda dan berjalan santai di lingkungan sekitar rumah. Selain itu, kurangi juga aktivitas yang dilakukan dengan berbaring atau duduk seperti menonton tv, atau bermain gadget.

Maka dari itu batasi penggunaan gadget bagi anak-anak dalam masa pertumbuhannya, selain menghabiskan waktu hanya untuk berdiam, bermain gadget berlebihan juga akan menimbulkan gejala-gejala kesehatan yang lain.

Dukungan juga sangat berarti bagi anak-anak yang menderita obesitas. Dukungan keluarga dan orang terdekat merupakan hal yang penting dalam mengatasi obesitas pada anak, khususnya dalam mengubah pola makan dan gaya hidup anak sehari-hari. Hal seperti ini akan menguatkan tekad dan semangat dadi sang anak untuk hidup lebih sehat di kemudian harinya.

× How can I help you?